Berikutini saya tampilkan 100 kata baku dan tidak baku yang sering muncul dalam percakapan sehari-hari, yang saya kumpulkan dari berbagai sumber. Kata BAKU dan TIDAK BAKU A 1. aktif = aktip 2. ambulans = ambulan 3. analisa = analisis 4. andal = handal 5. anggota = angauta 6. antre = antri 7. apotik = apotek 8. asas = azas 9. atlet = atlit B
Pengertian Kuitansi – Pengertian Kuitansi adalah istilah yang sudah tak asing lagi di telinga kita. Secara umum kuitansi merupakan sebuah dokumen tanda bukti dari sebuah pembayaran ataupun penerimaan uang yang telah dilakukan. Walau demikian, istilah kwitansi merupakan istilah yang tidak baku, tetapi kerap kali digunakan oleh masyarakat. Menurut Kamus Bahasa Indonesia KBBI, kata baku yang benar adalah kuitansi. Pengertian Kuitansi sendiri biasa diartikan sebagai surat bukti penerimaan uang. Pengertian KuitansiApa Saja Ciri-Ciri Kuitansi?Macam-Macam Kuitansi Berdasarkan Penggunaannya1. Kuitansi Bukti Pembayaran2. Kuitansi Transaksi Produk3. Kuitansi Transfer Uang4. Kuitansi cash receipt5. Kuitansi serah terima uangFormat Kuitansi1. Nomor Kuitansi/Tanda Terima2. Tempat dan Tanggal Pembuatan Kuitansi3. Nama 4. Produk5. Nominal Pembayaran6. Tujuan Pembayaran7. Tanda Tangan 8. Materai9. Stempel PerusahaanCara Membuat Kuitansi1. Masukkan Nomor Kuitansi2. Tulis Nama Penerima dan Penyetor3. Masukkan Tanggal saat Transaksi4. Masukkan Jumlah Uang5. Tulis Deskripsi Pembayaran6. Bubuhkan Tanda TanganCara Menggunakan KuitansiPahami Perbedaan antara Kuitansi dengan Kuitansi, Invoice, dan Nota1. Kuitansi2. Faktur dan notaContoh Penggunaan Kuitansi Sehari-hari1. Kuitansi jual beli tanah dan properti secara perorangan2. Kuitansi toko berskala besar seperti dealer motor atau mobil 3. Kuitansi untuk pembayaran biaya yang diangsurKasus Kuitansi KosongKesimpulan Pengertian Kuitansi Pengertian Kuitansi merupakan dokumen yang memiliki fungsi sebagai bukti pembayaran atau penerimaan dana. Penerima mengeluarkan serta menandatangani dokumen, yang kemudian diserahkan kepada pembayar atau pemberi uang. Adanya kuitansi untuk menyederhanakan proses pembukuan untuk pencatatan arus kas masuk dan keluar. Kuitansi pada umumnya mencakup informasi kop perusahaan, nomor kuitansi, nama pemberi uang, jumlah nominal angka dan huruf, penjelasan tujuan pembayaran, lokasi serta tanggal pembayaran atau penerimaan uang, dan juga tanda tangan dan nama penerima. Untuk memastikan bahwa kuitansi mempunyai kekuatan hukum di pengadilan seandainya ada perselisihan atau masalah lain, Grameds bisa memberikan lampiran berupa materai dengan kedua belah pihak menandatangani bukti penerimaan tersebut. Apa Saja Ciri-Ciri Kuitansi? Setidaknya ada tiga ciri umum yang perlu Grameds pahami supaya bisa menggunakan lembar bukti kuitansi dengan mudah, antara lain Selembaran bukti telah terbagi menjadi dua bagian, sub bagian kanan dan kiri. Kedua pihak memperoleh bagian dari bukti pembayaran ini, Sub kanan cetakan yang lebih kecil diperuntukkan bagi penjual sebagai bukti pembayaran, dan pada bagian sub kiri untuk pembeli. Pembuatan kuitansi terbagi dalam dua rangkap, dengan bagian atas atau asli bagi pihak pembayar dan bagian bawah atau file bagi pihak yang menerima uang. Kedua belah pihak mencantumkan informasi lengkap mengenai produk, jumlah uang yang harus dibayarkan, alamat serta tanggal pembelian, dan nama beserta tanda tangan penjual sebagai bukti valid bahwa kedua belah pihak telah menyelesaikan transaksi pembayaran. Macam-Macam Kuitansi Berdasarkan Penggunaannya Kuitansi mempunyai berbagai ragam jenis menyesuaikan dengan penggunaannya. Artikel ini membahas mengenai lima macam kuitansi, antara lain 1. Kuitansi Bukti Pembayaran Pada prinsipnya kuitansi memiliki fungsi sebagai bukti pembayaran. Penggunaan kuitansi jenis ini biasa terjadi pada saat kegiatan jual beli. Bukti pembayaran dapat dalam bentuk cicilan maupun pembayaran lunas. Tanda terima ini pada umumnya juga menerangkan mengenai jumlah uang untuk pembayaran dan informasi dari pihak pembayar. 2. Kuitansi Transaksi Produk Kuitansi transaksi produk memberikan informasi mengenai barang yang dibeli oleh pelanggan. Tanda ini mencakup berbagai informasi seperti nomor seri lengkap item, jenis barang, alamat pelanggan, serta harga barang. 3. Kuitansi Transfer Uang Jenis kuitansi ini pada umumnya digunakan pada industri perbankan. Pada bukti pembayaran transfer uang, terdapat sebuah ciri di mana nomor rekening penerima tercantum dengan jelas pada tanda terima dari kuitansi tersebut. 4. Kuitansi cash receipt Jenis tanda terima yang satu ini menjelaskan mengenai setoran serta penarikan mana yang akan dikirim sebagai bukti keuangan pada peninjauan yang selanjutnya. Tempat kerja pada umumnya juga menggunakan jenis kuitansi ini. 5. Kuitansi serah terima uang Kuitansi serah terima uang merupakan jenis kuitansi yang paling sering dan paling umum penggunaannya. Jika menggunakan jenis kuitansi serah terima uang, Grameds harus bisa menyatakan mengenai jumlah uang yang dikirim ke seseorang, institusi, maupun perusahaan. Format Kuitansi Pada poin sebelumnya sudah beberapa kali menyinggung mengenai masalah format kuitansi. Ya, sebelum menulis atau membuat kuitansi, memang ada baiknya Grameds memahami seperti apa format dari kuitansi yang baik. Ada beberapa unsur penting yang harus ada dalam format pembuatan contoh kuitansi, yaitu 1. Nomor Kuitansi/Tanda Terima Pada umumnya, penulisan huruf abjad dan angka disesuaikan dengan keinginan pihak penjual sebagai pembeda antara kuitansi satu dengan kuitansi yang lainnya. 2. Tempat dan Tanggal Pembuatan Kuitansi Tempat dan tanggal penerbitan kuitansi sebaiknya dicantumkan dengan jelas karena dapat dijadikan sebagai bukti transaksi dan kuitansi akan berguna untuk pencatatan arus kas. Apabila pada kemudian hari diperlukan sebuah pemeriksaan, informasinya akan dapat terbaca dengan jelas. Hal ini bisa meminimalisir kumngkinan terjadinya kesalahpahaman dari kedua belah pihak. 3. Nama Nama yang jelas menjadi salah satu tanda atas kepada siapa bukti pembayaran tersebut diperuntukkan. Cantumkan dengan jelas nama terang dari pihak pemberi uang dan dari pihak penerima. 4. Produk Informasi perihal jenis produk, kuantitas, harga, dan sebagainya pada umumnya dicantumkan dalam kuitansi, khususnya dengan jenis kuitansi pembayaran. 5. Nominal Pembayaran Nominal uang yang dibayarkan perlu untuk ditulis dengan jelas. Biasanya tak sekadar ditulis dalam bentuk angka, tetapi juga huruf. Dengan kata lain, ditulis dalam bentuk lambang bilangan rupiah atau apapun mata uang yang digunakan, kemudian ditulis lagi terbilangnya dengan bentuk kalimat. 6. Tujuan Pembayaran Tujuan pembayaran maksudnya ialah untuk apa uang tersebut dibayarkan. Hal ini harus ditulis dengan jelas. Contohnya, pembelian barang elektronik pada toko maupun barang lainnya. Sehingga jika suatu saat ada komplain mengenai barang yang dijual, pembeli dapat dengan lebih mudah melakukan klaim garansi produk. 7. Tanda Tangan Pihak yang bertanda tangan di kuitansi dapat disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab dari transaksi tersebut. Oleh karena itu, jangan asal menandatangani kuitansi kosong. Sudah banyak contoh kasus yang terjadi karena adanya penyalahgunaan kuitansi ini oleh pihak-pihak tertentu. Apabila kuitansi nantinya akan dibubuhkan dengan materai, pastikan tanda tangan dari penerima uang mengenai materai tersebut sekaligus dengan kertas kuitansinya. Supaya tulisan antara kuitansi dan materai saling berhubungan. 8. Materai Materai yang kerap digunakan memiliki nilai Rp Walau demikian, tak semua kuitansi menggunakan materai. Biasanya sekadar untuk transaksi yang memiliki nilai besar serta memiliki korelasi dengan hukum. Misalnya pembelian kendaraan bermotor atau tanah. Penggunaan materai harus sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan Indonesia, yakni Transaksi dengan nominalnya di bawah Rp250 ribu tidak memerlukan materai Transaksi dengan nominal Rp250 ribu hingga Rp 1 juta harus memakai materai Rp10 ribu Transaksi dengan nominal di atas Rp 1 juta harus memakai materai Rp10 ribu. 9. Stempel Perusahaan Cap atau stempel harus ada dalam bukti transaksi termasuk kuitansi. Cap dapat menunjukkan apakah pembayaran lunas atau merupakan cicilan. Stempel menunjukkan transaksi dilakukan di bawah kewenangan perusahaan. Hal ini untuk memastikan bahwa transaksi tersebut valid. Cara Membuat Kuitansi Kuitansi merupakan selembar kertas yang memiliki sebagai tanda terima bukti pembayaran. Kuitansi wajib dimiliki oleh seluruh pelaku bisnis baik perorangan maupun perusahaan, sehingga bisa dijadikan sebagai catatan untuk diri sendiri dan orang lain. Cara untuk menulis kuitansi juga ada syaratnya Grameds, tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Sebab, kuitansi memiliki peran yang sangat krusial untuk melakukan transaksi, apalagi jika jumlah uang terbilang besar. Apabila terjadi kesalahan penulisan dalam jumlah pembayaran ataupun nama penerima, maka kuitansi dapat dinyatakan tidak valid. Lalu, seperti apa cara menulis kuitansi yang benar? Simak penjelasannya berikut ini. 1. Masukkan Nomor Kuitansi Pada umumnya kuitansi mempunyai kolom nomor pada bagian atas. Nah, nomor kuitansi ini memiliki fungsi untuk memudahkan Grameds dalam mengecek kuitansi, sehingga Grameds akan lebih mudah untuk menyusun kuitansi dari nomor pertama hingga terakhir. 2. Tulis Nama Penerima dan Penyetor Di dalam kuitansi juga perlu disebutkan nama penyetor dan penerima. Sebaiknya, nama ditulis dengan lengkap dan bukan hanya nama panggilan saja. 3. Masukkan Tanggal saat Transaksi Jangan lupa untuk memasukkan tanggal ketika transaksi dilakukan. Hal ini dilakukan supaya penyetor dan penerima sama-sama mengetahui mengenai waktu transaksi terjadi. 4. Masukkan Jumlah Uang Langkah yang berikutnya ialah masukkan jumlah uang yang dilakukan ketika transaksi ke dalam kuitansi. Hal ini agar transaksi menjadi lebih transparan sebab penyetor dan penerima bisa mengetahui besarnya transaksi. Sebagai pengingat, penulisan jumlah uang di kuitansi dibagi menjadi dua yakni menulis dengan huruf dan angka. Pastikan ketika menulis jumlah uang tak terjadi kesalahan, terutama dalam memasukkan angka. 5. Tulis Deskripsi Pembayaran Di dalam kuitansi pada umumnya terdapat kolom “Untuk pembayaran”, dalam kolom tersebut Grameds harus menulis deskripsi pembayaran secara jelas dan rinci. Jadi penerima kuitansi bisa memahami bahwa transaksi ini dilakukan dengan tujuan apa. 6. Bubuhkan Tanda Tangan Supaya kuitansi dapat dikatakan sah, di dalam kuitansi disertakan juga tanda tangan dari penyetor maupun penerima. Jika perlu, sertakan juga stempel perusahaan yang digunakan sebagao tanda terima bukti pembayaran yang resmi. Cara Menggunakan Kuitansi Setelah memahami mengenai definisi, cara membuat, hingga contoh-contoh dari kuitansi, perlu diketahui cara penggunaannya karena kuitansi ini sangat umum digunakan oleh masyarakat. Selain itu cara penggunaannya juga perlu dipahami supaya kwitansi tidak disalahgunakan. Menyiapkan blangko kuitansi dan kertas karbon sebagai penyalin saat Grameds menuliskan isi kuitansi. Isi dengan memakai alat tulis yang tepat, seperti pena. Jangan memakai pensil atau spidol. Tulisan juga diusahakan supaya tidak terlalu besar maupun terlalu kecil. Penting untuk menuliskan kuitansi dengan tulisan yang terbaca dengan jelas. Pahami Perbedaan antara Kuitansi dengan Kuitansi, Invoice, dan Nota Supaya lebih mudah untuk membedakan antara kuitansi, invoice faktur, dan nota, akan lebih baik untuk Grameds memahami pengertian masing-masing secara singkat. 1. Kuitansi Seperti yang telah diulas sebelumnya, bahwa kuitansi adalah dokumen yang memiliki fungsi sebagai bukti penerimaan atau pembayaran dana. Pihak yang terlibat, yakni antara penerima dan pembayaran dana mencantumkan informasi lengkap mengenai produk, jumlah uang, alamat dan tanggal pembelian, beserta dengan nama dan tanda tangan penjual sebagai bukti valid bahwa kedua belah pihak telah menyelesaikan transaksi pembayaran. Untuk membuat legalitasnya lebih kuat, Grameds perlu untuk membubuhkan materai Di atas materai, kedua belah pihak atau pihak penerima wajib untuk menandatangani dokumen bukti tersebut. Pihak terkait juga perlu menuliskan nomor tanda terima untuk membedakan antara tanda terima satu dengan yang lain serta bisa diurutkan sesuai dengan waktu transaksi. 2. Faktur dan nota Faktur merupakan salah satu jenis dokumen transaksi yang dapat digunakan untuk melacak transaksi penjualan. Umumnya, penjual membuat faktur ini terdiri dari tiga salinan. Pada lembar pertama dikirim ke pembeli, penjual menyimpan lembar kedua dengan tujuan untuk penagihan, dan lembar ketiga untuk disimpan ke buku faktur. Grameds bisa memantau proses penjualan dengan mengunakan software otomatis. Sementara nota secara konseptual hampir serupa dengan faktur, keduanya dibuat oleh pihak penjual. Hanya saja cukup terdiri dari dua salinan. Di mana pembeli akan menerima lembar pertama. Penggunaan faktur dan nota juga hanya dijadikan sebagai bukti pembelian yang tidak memerlukan materai. Contoh Penggunaan Kuitansi Sehari-hari Ada banyak kegiatan yang terjadi dengan menggunakan kuitansi. Paling utama ialah untuk keperluan jual beli barang. Syarat yang paling mutlak ialah nomor, nama kedua belah pihak, nominal, tujuan pembayaran, tanggal transaksi beserta tanda tangan. Berikut ini merupakan contoh penggunaan kuitansi yang benar berdasarkan pada tujuan transaksinya, antara lain 1. Kuitansi jual beli tanah dan properti secara perorangan Tak ada kop, langsung nomor, nama hingga tanda tangan. Dilengkapi dengan menggunakan materai Rp yang nantinya digunakan sebagai syarat untuk proses pembuatan sertifikat. 2. Kuitansi toko berskala besar seperti dealer motor atau mobil Memakai kop yang menunjukkan logo dari perusahaan. Nomor telah otomatis terdaftar dari sistem, diisi dengan nama pembayar, nominal, penerima, dan stempel perusahaan. 3. Kuitansi untuk pembayaran biaya yang diangsur Contoh SPP sekolah, sudah ada kolom untuk angsuran nomor berapa. Menggunakan kop dari sekolah, pengesahan dengan menggunkan tanda tangan pejabat yang berwenang, serta stempel dari sekolah. Kasus Kuitansi Kosong Ada banyak sekali praktik atau tindak kejahatan dan salah satunya yakni menjual kuitansi kosong. Tujuannya ialah untuk mengeruk uang. Menggunakan kuitansi kosong supaya dapat diisi dengan nilai atau jumlah uang sesuai dengan kehendak oknum atau pihak yang tidak bertanggungjawab. Sebagai contoh, Grameds diminta untuk membeli komputer oleh perusahaan sebanyak 15 unit. Katakanlah harga asli dari 1 unit komputer yakni Rp10 juta. Kemudian Grameds melakukan mark up atau korupsi yang merugikan perusahaan dengan cara mengisi kuitansi kosong. Mengubah harga laptop menjadi Rp20 juta per unit, sehingga Grameds mendapatkan keuntungan Rp5 juta x 15 unit = Rp75 juta. Kesimpulan Pengertian Kuitansi Pada prinsipnya kuitansi memiliki fungsi sebagai bukti pembayaran. Jika Grameds menjadi pihak yang menjalankan transaksi, sebaiknya Grameds meminta bukti transaksi berupa kuitansi untuk mencegah adanya potensi kejahatan. Tanda terima memiliki peran penting untuk kehidupan sehari-hari, terutama dalam kegiatan transaksi. Oleh karena itu, gunakan tanda terima ini sesuai dengan fungsinya serta tak menyalahgunakannya untuk meraup keuntungan ilegal. Baca Juga Seputar Pengertian Kuitansi Pengertian Faktur Komponen, Fungsi, Jenis Mengenal Apa itu Inkaso, Jenis, Mekanisme Pengertian Surat Resmi Tujuan, Fungsi, Ciri Tujuan Akuntansi Pengertian, Cabang, Siklus, Bidang Apa Itu Fixed Asset? Karakteristik, Jenis ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien apamaksud kata baku TH. Tiara H. 17 Oktober 2020 04:09. Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! 8. 3. Jawaban terverifikasi. NF. N. Faizah. Mahasiswa/Alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta. 17 Maret 2022 03:56 Manakah yang merupakan kata baku dalam bahasa Indonesia? kuitansi atau kwitansi kwitangsi?. Berikut ini adalah penjelasannya dalam Kamus Kata Baku Indonesia BakuTidak baku kuitansi kwitansi kwitangsi lembaran tertulis sebagai bukti penerimaan uang yang ditandatangani oleh pihak penerima Lihat jugacumuluskocar-kacirkrew crukumpul kebokung fukunokwacikwartalkwitansi kwitangsiqunutaudiensethanolfrekwensiintelejensikerawitankulintanglontang-lantungmethanolplesetansyetan syaiton
1 Menurut bentuk dan arti,morfem dapat dibedakan atas dua macam. a) Morfem bebas, yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri dari segi makna. Tanpa harus dihubungkan dengan morfem yang lain. Semua kata dasar. tergolong sebagai morfem bebas. b) Morfem terikat. Yaitu morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dari segi. makna.
Masih banyak kita lihat penggunaan kata yang kurang tepat dalam penulisan maupun pelafalan. Atau bahkan kita tidak tahu letak kesalahannya ada dimana, nih. Akibatnya harusnya revisi lagi. Pernah gak sih kalian bingung saat melihat dua kata yang mirip, seperti 'obyek' dengan 'objek'? Kira-kira apa ya bedanya? Atau sama saja? Eits, ternyata ada beberapa kata yang sering kita temui itu bukan bentuk kata bakunya lho! Biar tidak tertukar lagi, kali ini ada sepuluh bentuk kata baku dan tidak baku. Ayo disimak dengan cermat ya! 1. AmbulanDok. Pribadi/Aninda Putri FelizaKata pertama adalah 'ambulan'. Kata yang cukup sering kita dengar ini, erat kaitannya dengan rumah sakit. Seringkali penulisan maupun pelafalannya adalah 'ambulan'. Padahal, kata ini seharusnya ditulis atau disebut 'ambulans'. Karena kata 'ambulan' adalah bentuk tidak baku dari kata 'ambulans'.Menurut KBBI, arti kata 'ambulans' adalah kendaraan mobil dan sebagainya yang dilengkapi peralatan medis untuk mengangkut orang sakit, korban kecelakaan, dan sebagainya. Apakah kalian sudah tepat dalam penulisan maupun pelafalannya? 2. HimbauDok. Pribadi/Aninda Putri Feliza'Dihimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatannya'. Kira-kira benar tidak ya penulisannya? Tenyata kurang tepat, karena kata 'himbau' adalah bentuk tidak baku dari kata 'imbau'. Menurut KBBI, arti kata 'imbau' adalah panggil, sebut, pintakan, serukan. Bagaimana dengan kalian? Apakah Sudah tepat? 3. KarirDok. Pribadi/Aninda Putri FelizaKata ketiga adalah 'karir'. Wah, kata ini pasti sudah tidak asing di telinga kita. Biasanya sih sering disebut kalau sedang membahas tentang pekerjaan. Ternyata kata 'karir' adalah bentuk tidak baku dari kata 'karier'.Berdasarkan KBBI, arti kata 'karier' adalah perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, dan sebagainya. Selain itu, makna lainnya adalah pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju. Apakah penggunaan katamu sudah tepat? Baca Juga 10 Kata Bahasa Jawa yang Sudah Masuk KBBI, Sering Digawe lho Iki! 4. KwitansiDok. Pribadi/Aninda Putri FelizaKata keempat adalah 'kwitansi'. Seringkali penulisan maupun pelafalannya adalah 'kwitansi'., terkadang juga ada yang menyebutnya 'kwetansi'. Padahal, kata ini seharusnya ditulis atau disebut 'kuitansi'. Karena kata 'kwitansi' dan 'kwetansi' adalah bentuk tidak baku dari kata 'kuitansi'.Berdasarkan KBBI, arti kata 'kuitansi' adalah surat bukti penerimaan uang. Apakah kalian sudah tepat dalam penulisan maupun pelafalannya? 5. Metoda Dok. Pribadi/Aninda Putri FelizaKata kelima adalah 'metoda'. Manakah penulisan dan pelafalan yang tepat? Apakah 'metoda' atau 'metode'? Yang tepat adalah 'metode;. Kata 'metoda' merupakan bentuk tidak baku dari kata 'metode'. Menurut KBBI, arti kata 'metode' adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Bagaimana penulisanmu? Apakah sudah tepat? 6. ObyekDok. Pribadi/Aninda Putri FelizaKata keenam adalah 'obyek'. Kata 'obyek' adalah bentuk tidak baku dari kata 'objek'. Terdapat beberapa arti dari kata 'objek' dalam KBBI. Salah satu artinya adalah benda, hal, dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya. 7. PraktekDok. Pribadi/Aninda Putri FelizaKata ketujuh adalah 'praktek'. Seringkali kita mendengar orang-orang menyebut kata 'praktek'. Padahal kata 'praktek' termasuk dalam kata yang tidak baku. Bentuk kata bakunya adalah 'praktik'. Menurut KBBI, arti dari kata 'praktik' adalah pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori. 8. ResikoDok. Pribadi/Aninda Putri FelizaSiapa nih yang mengira kalau kata 'resiko' itu bentuk kata baku? Ternyata bukan, loh! Kata 'resiko' adalah bentuk tidak baku dari kata 'risiko'. Menurut KBBI, kata 'risiko' memiliki arti akibat yang kurang menyenangkan merugikan, membahayakan dari suatu perbuatan atau tindakan. Bagaimana penulisanmu? Apakah sudah tepat? 9. SistimDok. Pribadi/Aninda Putri FelizaKata kesembilan adalah 'sistim'. Kata 'sistim' adalah bentuk tidak baku dari kata 'sistem'. Menurut KBBI, kata 'sistem' bermakna perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Selain itu, kata 'sistem' juga bermakna susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya. Apakah penggunaan katamu sudah tepat? 10. SubyekDok. Pribadi/Aninda Putri FelizaKata kesepuluh adalah 'subyek'. Kata ini juga cukup sering kita dengar. Terkadang masih banyak yang menyebutnya dengan 'subyek'. Padahal, kata ini seharusnya ditulis atau disebut 'subjek'. Karena kata 'subyek' adalah bentuk tidak baku dari kata 'subjek'.Menurut KBBI, arti dari kata 'subjek' adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembuntutan sebagai sasaran. Selain itu, kata ini juga memiliki arti pokok pembicaraan atau pokok membaca sepuluh bentuk kata tidak baku tersebut, kira-kira ada berapa kata nih yang sudah tepat kamu gunakan? Kalau masih banyak yang kurang tepat, yuk mulai sekarang diingat-ingat bentuk kata bakunya. Supaya tidak salah lagi dalam penggunaan kata-kata tersebut. Baca Juga 10 Kata Bahasa Indonesia yang Mirip Banget sama Bahasa Inggris IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
2 Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku. Kata baku biasa digunakan untuk keperluan resmi. Seperti penulisan karya ilmiah, surat lamaran pekerjaan, surat dinas, membuat laporan, pidato kedinasan, dll. Sedangkan kata tidak baku sering digunakan untuk percakapan kita sehari-hari. Kata tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari karena
Kapanlagi Plus - Bagi sebagian orang membedakan kata baku dan tidak baku terkadang terasa sulit untuk dilakukan. Pasalnya, bentuk kata yang tidak baku terkadang justru lebih sering digunakan di keseharian. Misalnya, kata baku sistem yang seringkali digunakan sehari-hari, baik dalam percakapan maupun secara tertulis. Tak sedikit orang yang sulit membedakan mana yang merupakan bentuk baku, sistem atau dalam membedakan kata baku dan tidak baku sebenarnya merupakan hal yang cukup penting untuk dikuasai. Apalagi, bagi seseorang yang di kesehariannya melakukan aktivitas atau pekerjaan dalam bidang tulis menulis. Sebab, penggunaan kata baku dan tidak baku sejatinya tidak boleh sampai tertukar. Kedua jenis kata tersebut harus dipakai sesuai dengan situasi dan kondisi. Oleh sebab itu, agar tak tertukar, penting untuk mengetahui bentuk kata baku sistem dan kata-kata baku lainnya. Nah, agar lebih mudah dalam mengetahui bentuk baku dari suatu kata, simak ulasan berikut yang telah rangkum dari berbagai sumber. 1. Memahami Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku credit unsplash Membedakan kata baku dan tidak baku sebenarnya bukanlah hal yang sulit dilakukan. Sebelum bisa membedakan, tentunya pertama-tama kalian harus mengetahui apa itu kata baku dan kata tidak kata baku adalah kata yang digunakan sesuai aturan atau kaidah berbahasa Indonesia yang berlaku. Aturan dan kaidah yang dimaksud meliputi ejaan dan aturan pedoman bahasa Indonesia yang baik dan benar. Secara umum, penggunaan kata baku diterapkan pada situasi resmi, baik dalam percakapan maupun penulisan, seperti dalam pidato, surat dinas, dan lain sebaliknya, kata tidak baku merupakan kata-kata yang digunakan tidak sesuai aturan dalam ejaan dan pedoman bahasa Indonesia, baik itu secara lisan maupun tulisan. Berbeda dengan kata baku, kata tidak baku lebih banyak digunakan di situasi tidak resmi non-formal. Karenanya, kata tidak baku sering muncul dalam percakapan sehari-hari. Pemakaian kata tidak baku bisa menciptakan suasana yang lebih akrab, santai, dan tidak kaku. 2. Cara Mengecek Kata Baku credit unsplash Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, kata baku digunakan berdasarkan aturan dan kaidah dalam ejaan dan pedoman dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, ada satu cara yang relatif mudah untuk mengecek apakah suatu kata tergolong kata baku atau tidak bisa mengecek kata tersebut dengan menggunakan bantuan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dan pedoman ejaan. Kata-kata yang tergolong dalam kata baku akan tercatat dalam cara di atas, ada pula beberapa ciri-ciri yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu kata sebagai kata baku. Adapun ciri-ciri tersebut adalah sebagai Bukan merupakan bahasa Tidak dipengaruhi bahasa daerah Tidak dipengaruhi bahasa Pemakaian kata dapat disesuaikan konteks Dapat ditambah imbuhan secara Kata baku tidak mengandung makna ganda. 3. Mana yang Benar Kata Baku Sistem atau Sistim credit unsplash Kata baku sistem dan sistim jadi salah satu yang kerap terasa sulit untuk dibedakan. Kedua kata ini seolah bercampur karena sama-sama sering dijumpai dan digunakan di keseharian. Namun tetap saja hanya ada satu bentuk kata baku dari sistem atau sistim. Setelah dicek di KBBI, ternyata bentuk kata baku tersebut adalah KBBI, sistem diartikan sebagai perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sistem juga bisa diartikan sebagai susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya. Terakhir, makna lain dari sistem adalah metode. 4. Contoh Kata Baku Lainnya credit unsplash Selain kata baku sistem atau sistim, masih ada banyak sekali kata baku yang terkadang sulit untuk dibedakan. Oleh sebab itu, tak ada salahnya untuk membaca daftar kata baku agar ke depannya lebih terhindar dari kesalahan. Berikut daftar kata baku yang biasa digunakan di keseharian, dan seringkali tertukar1. Abjad kata baku - Abjat kata tidak baku2. Akhirat - Akherat3. Aksesori - Asesoris4. Aktif - Aktip5. Akuarium - Aquarium6. Aluminium - Almunium7. Ambulans - Ambulan8. Analisis - Analisa9. Antena - Antene10. Antre - Antri11. Anugerah - Anugrah12. Azan - Adzan13. Afdal - Afdol14. Agamais - Agamis15. Ajek - Ajeg16. Adjektif - Ajektifaktivitas17. Aktifitasaktual - Aktuil18. Balsam - Balsem19. Batalion - Batalyon20. Baterai - Batere21. Baka - Baqa22. Barzakh - Barzah23. Batalion - Batalyon24. Batil - Athil25. Bazar - Bazaar26. Becermin - Bercermin27 Besok - Esok28. Blanko - Blangko29. Boks - Bok30. Bosan - Bosen31. Bus - Bis32. Cabai - Cabe33. Capai - Capek34. Cedera - Cidera35. Cendekiawan - Cendikiawan36. Cengkih - Cengkeh37. Cinderamata - Cenderamata38. Cokelat - Coklat39. Daftar - Daptar40. Derajat - Derajad41. Desain - Desaign42. Detail - Detil43. Detergen - Deterjen44. Diagnosis - Diagnosa45. Durian - Duren46. Efektif - Efektip47. Efektivitas - Efektifitas48. Ekosistem - Ekosistim49. Ekspor - Eksport50. Ekstra - Extra51. Ekstrakurikuler - Ekstrakulikule52. Ekstrem - Ekstrim53. Elite - Elit54. Favorit - Pavorit55. Februari - Pebruari56. Fondasi - Pondasi57. Frasa - Frase58. Geladi - Gladi59. Gizi - Giji60. Gua - Goa61. Gubuk - Gubug62. Hektare - Hektar63. Hierarki - Hirarki64. Higienis - Higenis65. Ijazah - Ijasah66. Ikhlas - Ihlas67. Indera - Indra68. Jagat - Jagad69. Jemaah - Jamaah70. Jenderal - Jendral71. Karier - Karir72. Kategori - Katagori73. Kendur - kendor74. Komplet - Komplit75. Kreativitas - Kreatifitas76. Kuitansi - Kwitansi77. Kloter - keloter78. Legalisasi - legalisir79. Lemari - almari80. Lembap - lembab81. Mazhab - madzab82. Mafhum - mafum83. Magrib - maghrib84. Magnet - mahnet85. Manajer - manager86. Mandek - mandeg87. Mangkuk - mangkok88. Nazar - nadzar89. Napas - nafas90. Nakhoda - nahkoda91. Nasihat - nasehat92. Omzet - omset93. Oranye - orange94. Organisasi - organisir95. Orisinal - orisinil96. Pancaindera - panca indra97. Paradoks - paradox98. Paramedis - paramedik99. Pascapanen - pasca panen100. Peduli - perduliItulah di antaranya ulasan mengenai kata baku sistem yang ternyata adalah "sistem", serta daftar kata baku lainnya yang perlu kalian tahu. Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan!Baca artikel lainnya 9 Ciri-Ciri Asam Urat dan Cara Mengatasinya, Perlu Diwaspadai! Persuasif Adalah Cara Membujuk Secara Halus, Simak Pengertian Lengkap, Struktur dan Contoh Berikut ini Pengertian Tasamuh, Dalil, Hikmah Beserta Contoh Penerapan dalam Kehidupan Monolog Adalah Berbicara Sendiri, Simak Pengertian, Jenis, dan Sejarahnya Berikut ini 14 Arti Kedutan Mata Kiri Atas Menurut Primbon, Indikasi Penyakit Beserta Penjelasan Secara Medis
Katabaku adalah kata yang cara penulisannya atau pengucapannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah yang telah dibakukan. Untuk mengetahui penggunaan kata yang baik dan benar, pedoman yang dapat digunakan adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata"antar" adalah salah satu contoh bentuk terikat yang jika digabungkan dengan bentuk dasar maka penulisannya harus disatukan. Jika diikuti dengan kata dasar, bentuk terikat ditulis tanpa jeda (spasi), namun apabila digabungkan dengan bentuk turunan (kata berimbuhan), maka penulisannya harus dipisah [3] [4]. Contoh bentuk terikat lain di vO6J.
  • 8pu42uhqqv.pages.dev/86
  • 8pu42uhqqv.pages.dev/563
  • 8pu42uhqqv.pages.dev/103
  • 8pu42uhqqv.pages.dev/110
  • 8pu42uhqqv.pages.dev/273
  • 8pu42uhqqv.pages.dev/97
  • 8pu42uhqqv.pages.dev/121
  • 8pu42uhqqv.pages.dev/108
  • bentuk kata baku dari sistem kwitansi dan praktek adalah